Tuban//BK – Musibah tak terhindarkan kembali menyelimuti Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Sebuah pangkalan minyak mentah yang diduga beroperasi secara ilegal milik terduga berinisial Radit di Dsn Tapen ludes dilalap api.

Kebakaran hebat ini disinyalir dipicu oleh kelalaian fatal, pada mobil damp truk bermuatan bleacing eart/ampas bleasing yang kenalpot mobil tersebut mengeluarkan percikan api yang langsung menyambar minyak mentah yang sangat mudah terbakar.

Insiden ini tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga secara telanjang mengungkap bobroknya pengawasan terhadap aktivitas terlarang dan berbahaya di wilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk mendapatkan konfirmasi resmi dan keterangan kronologi lebih lanjut menemui jalan buntu. Pihak pengelola pangkalan tersebut, termasuk terduga pemilik Radit, dilaporkan tidak dapat dihubungi.

Sorotan tajam pun mengarah pada jajaran penegak hukum setempat. Polsek Senori dan Polres Tuban menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas maraknya bisnis minyak ilegal yang telah berulang kali memicu kebakaran di wilayah Senori.

“Kejadian ini adalah alarm bahaya yang ke sekian kalinya. Pertanyaannya, mengapa pangkalan minyak ilegal yang berisiko tinggi terhadap keselamatan publik dan melanggar hukum ini bisa beroperasi dengan leluasa hingga akhirnya terbakar? Ini menunjukkan adanya kelonggaran atau bahkan potensi pembiaran dalam pengawasan,” ujar sumber atau masyarakat di lapangan yang enggan disebut namanya.

Masyarakat dan pihak terkait mendesak agar Kapolres Tuban segera turun tangan. Insiden ini bukan hanya kasus kebakaran biasa yang diakibatkan kelalaian teknis, tetapi juga tindak pidana murni terkait penimbunan dan pengolahan minyak ilegal.

Selain itu menuntut Polres Tuban segera
Mengusut tuntas pemilik dan dugaan jaringan mafia di balik bisnis minyak ilegal milik Radit ini. Dan jika terbukti ada unsur kelalaian atau pembiaran dari oknum penegak hukum di tingkat Polsek Senori atau jajaran lainnya.

Dan Memastikan bahwa operasi ilegal serupa tidak lagi muncul di wilayah Kabupaten Tuban. Lantaran Musibah ini harus menjadi momentum bagi aparat penegak hukum di Tuban untuk membuktikan komitmen mereka memberantas praktik ilegal yang merugikan negara dan membahayakan keselamatan warga.

Keheningan dan ketidaktersediaan informasi dari pihak terkait hanya akan memicu pertanyaan publik tentang transparansi dan integritas penegakan hukum di Senori dan Tuban.